Tidak ingin menunda pekerjaan. Semua ingin diselesaikan tepat waktu. Menyiapkan modul untuk Latbar (latihan bareng) Jelly Art bersama komunitas CnD Batam, membuat potluck nya sekalian.
Semua dikerjakan sembari diskusi pembuatan logo komunitas GENTARA yang dirintis anak-anak, dan saya sebagai PJnya. Besok siang juga harus ontime mengikuti Tekhnikal Meeting Bazaar Pestakom 2018, sepulang dari Latbar.
Selain itu, jika malam menjelang adalah waktu untuk pak Yan, sedangkan saya belum rampung mengerjakan semuanya.
Termasuk didalamnya adalah tugas tantangan 10 hari Bunda Sayang.
Agak puyeng dan sedikit kliyengan rasanya kepala saya. Ditemani segelas minuman coklat hangat, saya kembali meneruskan tugas-tugas saya agar esok pagi semua kegiatan lancar dan sukses.
Selesai mengkopi tulisan mentor Latbar, tinggal di print dan fotocopy. Semula lancar-lancar saja mengerjakan fotocopy modul tersebut.
Tiba-tiba... grusak! kriiikk.. kriikk...
Kertas macet terjepit dimesin printernya. Saya otomatis langsung melek dan panik.
Setengah berteriak saya laporan pada pak Yan bahwa kertasnya nyangkut.
Sambil ngomel sendiri, saya merasa bersalah jika mesin printer yang baru dibelikan pak Yan itu nanti rusak... hehe.
"Diam dulu..., minggir dikit," pak Yan menggeser duduk saya.
Dicabutnya kabel printer di stop kontak, lalu di bukanya mesin printer tersebut.
"Ini... kertas tadi masuknya miring. Pasang kertasnya yang pas. Dan jangan terlalu banyak menyusun kertasnya," pak Yan menjelaskan cara menggunakan mesin printer.
"Dah, lanjutin lagi. Semangat! Papa tunggu didepan ya."
Senyum saya kembali mengembang. Dan tugas saya perlahan tapi pasti akhirnya berkurang dan hampir selesai.
Terima kasih papa sayang...
Alhamdulillah...
Everything happen for a reason.
#hari10
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional
No comments:
Post a Comment