Thursday, September 6, 2018

NGOPI YUK

"Papa dibawain bekal sekalian?  Ini sekalian mau ngantar bekal Risa,?"  saya mengawali pertanyaan di telpon siang tadi.


"Abit lah suruh antar. Papa masih ngelas nih."  jawab pak suami dengan nada kesal.


"Iya, papa mau dibungkusin engga?"


"Terserahlah, pokoknya Abit suruh balik kesini. Ga ada yang bantu pegangin nih,"


Sejenak saya menghela nafas dan kemudian memperjelas pertanyaan saya kembali.


"Iya Abit pasti disuruh balik bantu papa. Tapi dengar dulu. 
Papa kan lagi kerja di Batam Centre, nanti mama meeting juga searah kesana. 
Lha ini sebelum Abit antar mama, dia mau ngantar bekal Masnya dulu, sekalian antar mama biar ngga bolak-balik. 
Papa mau sekalian dibungkusin tidak?"


"Ngga usah."  jawab pak suami seolah mengerti, namun masih dengan nada kesal. 


Ah sudahlah, saya anggap kasus selesai.  Suatu saat jika waktunya tepat, saya akan mengingatkan dan menjelaskan.
Peristiwa seperti ini sering kali terjadi. Komunikasi yang kurang tersampaikan menjadi kesalahpahaman.


Apalagi komunikasi lewat telepon, yang kadang juga terkendala sinyal dan hape error. Ditambah dengan cuaca yang panas dan kondisi dilapangan kerja yang tidak kondusif, makin memperkeruh suasana. 
Jadi salah satu dari kami mesti menjaga agar tetap waras dan tidak terpancing.


Dan biasanya ketika permasalahan belum juga dapat terselesaikan, sebelum tidur malam kami berdua pergi keluar rumah.
Sekedar nongkrong di kedai kopi. Sambil mendengarkan live musik, kami ngobrol dari hati ke hati. Membahas tentang pekerjaan, anak-anak sampai dengan kekesalan akibat miss komunikasi yang terjadi.



Saatnya kembali pulang, sebisa mungkin sudah selesai yang menjadi ganjalan dan pemberat hari. 
Kami saling membuka hati, saling menghargai dan memaafkan. Bismillah...
Mudah-mudahan keluarga kami senantiasa sakinah mawaddah warohmah.  Aamiin...
Everything happen for a reason.


#hari1
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

No comments:

Post a Comment