Diskusi bersama krucils, lokasi KBC
Apalagi besok pagi saya ada Latbar (Latihan Bareng) dengan komunitas Cake & Decorations. Jadi seharian akan meninggalkan keluarga dan tidak ikut berkegiatan dengan anak-anak.
Jadi saya sedari siang tadi mempersiapkan segala kebutuhan saya bersama komunitas, sekaligus menyiapkan keperluan anak-anak.
Persiapan sudah tujuh puluh persen siap. Sambil mencatat keperluan yang belum tersedia, saya menelpon pak suami yang masih di tempat kerja agar sepulang kerja nanti mengantarkan saya.
Dengan perasaan lega, saya bersiap mengerjakan hal lain.
Tidak lama kemudian suami menelpon apakah saya memiliki alat semacam gayung untuk menakar gula atau beras.
Seorang pelanggan suami sepertinya memerlukan alat takar itu untuk berjualan gula.
Tak lama, saya menemukan ide untuk memotong saja jerigen kecil milik saya yang memang belum terpakai. Anak saya mengantarkan ketempat pelanggan tersebut.
Alhamdulillah... masih bisa menyenangkan orang lain dengan hal kecil.
Hari menjelang malam, ketika kami bersiap akan pergi memenuhi janji dengan teman, berbarengan dengan itu suami mendapatkan telepon dari tempat kerjanya untuk kerja lembur.
Kami berunding sejenak, saya katakan bahwa saya tidak mungkin mengingkari janji diakir waktu seperti ini. Akhirnya pak suami membatalkan pekerjaan lemburnya.
Sebenarnya bisa saja saya diantar anak-anak untuk pergi, namun saya terlanjur menampakkan wajah kurang suka. Jadi mungin pak suami tidak tega untuk melukai perasaan saya, hehe...
Begitulah, mungkin itu adalah sebagian dari inner child yang ada didalam diri saya. Namun begitu tidak berarti saya tidak berproses untuk melepaskannya. Dan yang pasti, kami selalu berusaha menyampaikan pesan dengan jelas dan sebisa mungkin dibarengi dengan solusi untuk menjawab tantangan.
Dan malam minggu kami... tetap indah...
Everything happen for a reason.
#hari3
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional
No comments:
Post a Comment