Apapun gaya belajar anak menurut penilaian yang dipilih, tetap saja memiliki tujuan yang sama yaitu mengoptimalkan kecerdasan otak.
Dan yang tercantum dalam buku Memori Super tulisan Chaterine Shanaz, setiap individu mempunyai kecenderungan untuk menggunakan salah satu belahan (otak) yang dominan dalam menyelesaikan masalah hidup dan pekerjaan.
Apabila terjadi ketidakseimbangan pada anak, misalnya suka melamun, malas untuk belajar itu ada kesalahan dalam menggunakan otak.
Biasanya ini terjadi saat dilanda kebosanan atau enggan bahkan phobia terhadap pelajaran tertentu.
Dan seringkali anak mencorat-coret bukunya. Ini seperti yang sering saya lakukan sewaktu saya masih sekolah...😄
Ternyata menurut Chaterine Shanaz, perilaku corat-coret saat belajar bisa jadi justru untuk memudahkan dirinya untuk menangkap dan mencerna materi.
Ada cara yang lebih mudah membantu anak-anak untuk membuat catatan agar lebih mudah mengingat materi yang sudah diajarkan.
Lagi-lagi ini sering saya lakukan, hanya saja saya belum mengetahui apa namanya...hehe...
Membuat Note-Making
- Membagi buku catatan menjadi 2 bagian, yaitu 2/3 dibagian kiri dan 1/3 dibagian kanan.
- Bagian kiri : catatan biasa ( rangkuman atau yang didiktekan orangtua/guru ), disebut Note-Taking.
- Bagian kanan : kata kunci ( ide utama sesuai kata-kata sendiri), disebut Note-Making.
contoh Note-Making
Ini salah satu contoh Note-Making, kalau saya cenderung pada mind map meskipun tidak rapih.
#HariKe8
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunSayIIP
#ForThingsToChangeIMustChangeFirst
No comments:
Post a Comment