Kebetulan kertas origami sudah habis dan kardus-kardus juga dipakai untuk mengirim kue-kue dalam jumlah besar.
Akhirnya duo krucil mengumpulkan ranting-ranting kering untuk dirangkai menjadi sebuah dua buah miniatur pohon.
Sebelumnya, krucil melilit ranting-ranting kering itu dengan isolasi kertas milik papa untuk kerja.
Beruntunglah saya lekas pulang dan menghentikan kegiatan sebelum menghabiskan isolasi kertas tersebut.
Kemudian saya sarankan melilit dengan menggunakan potongan-potongan kertas yang biasa digunakan sebagai pengganti bubblepack untuk pengiriman barang.
Selain mudah dilakukan, juga tidak ribet menggunting dan mengelem. Bahan lainnya menggunakan sisa tutup gelas plastik yang tidak terpakai ketika jualan di bazaar. Juga sisa piring kertas. Sedangkan untuk menempelkan kertas pada ranting, mereka memakai jepitan kayu yang memang dibeli untuk membuat kriya.
Setelah selesai membuat pohon literasi, saya sarankan untuk menuliskan di kertas post it tentang buku yang sudah mereka baca.
Alit membaca buku Panduan Mengenal Desain Grafis yang ditulis oleh Vinsensius Sitepu. Sedangkan Sissy membaca buku Science yang dituliskan oleh Dr Lee Sing Kong, Bab 1 tentang Siklus Kehidupan Hewan.
Sangat kebetulan duo krucil membuat pohon literasinya kecil dan diletakkan didalam vas bunga yang diisi kerikil.
Karena rumah kami yang sempit dan tidak memungkinkan untuk menempelkan di dinding.. 😄
Jadi lebih praktis diletakkan di meja. Dengan begini, mas-masnya yang kurang dalam hal membaca, menjadi tertarik untuk ikut melakukan seperti adik-adiknya.
Everything happen for a reason..
#HariKe1 #GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunSayIIP
#ForThingsToChangeIMustChangeFirst
No comments:
Post a Comment