Sepertinya belum pernah anak-anak menanyakan kepada saya siapa sih Allah itu? Atau mungkin sudah pernah bertanya tetapi saya lupa ya.. 😀
Meskipun begitu saya senang dengan tantangan dari mbak Ulfa setidaknya saya mengurai kembali tentang cerita saya pada anak-anak.
Sebenarnya sering... banget ceramah tentang ini pada para kru, terutama pada duo krucil yang masa sekarang masih deket banget, sedangkan mas-masnya lebih sering berada di dunianya sendiri karena waktu sudah lebih banyak diluar rumah.
Cerita tentang siapa Allah ini berkaitan dengan kebohongan yang seringkali masih dilakukan.
Banyak faktor memang yang mempengaruhi anak menjadi suka berbohong.
Bisa jadi karena saya sebelumnya terlalu keras dalam mendidik anak, karena belum punya ilmu dan tidak kontrol jiwa.
Tetapi ternyata kebiasaan berbohong bukan didapat dari dalam rumah saja, melainkan dorongan dari lingkungan bermain dan pengalaman di luar rumah.
Sebagai contoh, kasus yang sepele banget ketika saya mencari-cari piring saji ketika akan memoto produk agar terlihat menarik. Saat saya tanyakan pada duo krucil karena hanya mereka berdua yang ada dirumah saat itu, mereka bilang tidak ada yang tahu.
Saya melanjutkan mencari di bawah wastafel cuci piring pun tak ada.
Terpikir juga saat itu mencari dikolong lemari perkakas dapur, barangkali ada..
Dan.... ketemu..!! 😄
Tapi sudah di dalam kantong kresek warna biru dan jadi beberapa keping..
Enah.... hayo siapa yang menyimpan piring saji pecah di bawah lemari?
Tidak ada yang mau mengakui itu perbuatan siapa. Yang satu menjawab ngga pernah pakai piring itu, yang satu bilang ngga mencuci piring itu.
Ting! Ngga perlu banyak pertanyaan lagi, saya sudah dapat cluenya.
"Gini-gini... Salah satu sifat Allah itu Ilmu (mengetahui), artinya Allah mengetahui segala yang ada di alam semesta, baik yang tampak maupun yang gaib. Bahkan yang dirahasiakan dalam hati sekalipun.
Dan Dia maha mengetahui segala sesuatu. (QS. Al Hadid [57]:3 dan QS. Al Baqoroh [2]:29)
Jadi kalau ada yang berbohong pasti akan...."
"Ketahuan..." serempak mereka menjawab.
"Jadi, kira-kira piring itu jalan sembunyi sendiri dibawah lemari atau ada yang sembunyiin?"
Duo krucil terdiam yang satu menunduk yang lain menatap piring remuk.
"masih belum ada yang tahu?"
"Sissy...."
"Sissy kenapa?"
"ya yang sembunyiin."
"kenapa di sembunyiin?"
"ya jatoh."
"hmm... kenapa tadi berbohong?"
"takut kena marah.."
"mama biasanya bilang apa?"
"mama bilang kalo salah tapi jujur ngga kena marah"
"jadi karena takut sama mama ya, bukan takut dosa sama Allah, sudah pernah dengar mama cerita tentang syurga dan neraka kan yah."
Pada dasarnya semua orangtua sama, bukan masalah harga atau seberapa berartinya nilai barang yang rusak, tetapi lebih pada kejujuran yang harus tertanam pada jiwa anak.
Ya sudah, sekarang bungkus yang rapi biar ngga kena kaki orang.
Abistu kita beli ke toko serba 8000, tapi belinya pakai uang tabungan Sissy lo ya... 😊
Mudah-mudahan kedepan lebih baik dan amanah..
Everything happen for a reason 🌹🌹
ReplyDeletekaaaaak sissy mamanya galak yaa.
wkwkkw
bangeeett... hahaha
DeleteHehe pinter nyari clue mba evi 😂
ReplyDeleteHeheheh seru yah punya anak udah seumuran sisy dan alif
ReplyDeletedah abege mbak...dulunya ya sama ribetnya..
Deletebyuhh emak-emak tangada lawan. Detektif bisa kalah ni.....
ReplyDeletebegitulah kekuatan naluri emak-emak hehe
DeleteKetahuan deh,hehe...
ReplyDeleteLagi-lagi suka banget gaya tulisan mba ephi❤
wiih.. makasiy mbak lilies..
Delete