Sebelum menampilkan bahasan diskusi, saya sharing dulu tentang pubertas anak saya Sissy. π
Tahun lalu... saya nanya ke anak bungsu saya (satu-satunya perempuan),
Apakah Sissy sudah tau haid itu apa? Karena dia ngga pernah nanya,
eh rupanya sudah tau, dari temannya.
padahal saya sempat nanya-nanya ke teman-teman saya, anak saya kok belum dapat ya, usianya sudah lebih 12 tahun..
Saya agak tenang, karena jawaban para bibi menenangkan..
Usia 13 th 4 bulan, Sissy baru menstruasi,
Langsung bilang, ma nanti beliin Sissy pampers ya, Sissy haid. Sekarang pakai clodi mama dulu. (Saya pakai clodi π€enak panjang, dan bebas bocor)
Setelah itu tiap Sissy ke kamar mandi saya ikuti, saya ajarkan cara mencuci pembalutnya, saya selalu awasi kalo tingkahnya bermain agak kelewatan, saya kode, sedang haid jangan loncat-loncat dll...
π€
Nah, dibawah ini adalah resume diskusi dengan kelompok 10, para anggotanya adalah :
1. Laksmi Anindyati
2. Laili Hidayati
3. Vina Aini Salsabila
4. Dewi Anggraini
5. Khaerunnisa
6. Melinda Selviana
Tema Diskusi :
Ketika Anak Bertanya (Frequently Asked Question (FAQ) dan cara menjawabnya)
Ini pertayaan dari anak² perempuan mbak Melinda.
Dan biasanya jawaban saya adalah karena ibu berdarah π kadang mereka penasaran, dan endingnya mengintip saat saya sedang membersihkan najis tsb.
Karena saya punya 3 putri, maka saya menjawabnya dengan sangat simple, yaitu nanti kalau anak² ibu sudah besar akan sama seperti ibu, tidak sholat karena berdarah di kemaluannya.
Alhamdulillah dengan jawaban ini anak² paham π
Ini pengalaman mbak Laili dengan putanya, Mas Ali usia 2 tahun 10 bulan.
Dari mbak Dewi Anggraini
ini juga pengalaman pribadi sama anak pertama dirumah. dulu pas hamil anak kedua, jawaban saya kayanya kurang memuaskan π krn saya cm jwb, kan mama perempuan ya bisa hamil π. pas hamil anak ketiga sekarang si kakak sempat menanyakan lagi, dan Alhamdulillah jawaban saya lebih baik π€£
Pengalaman mbak Khaerunisa
Pertanyaan Fatih (2.5 tahun) sebenarnya mirip dengan Mbak Dewi, awalnya dia penasaran setiap melihat perut orang yang "berisi", pernah ayahnya juga dipegang perutnya, "perut ayah ada adik bayinya ya?
Lalu mulai penasaran, bagaimana adik keluar?
Karena usianya masih 2.5 tahun, jadi saya sampaikan sesuai pemahaman nya saja.
Sebetulnya untuk penyebutan istilah, mesti blak-blakan sesuai nama ilmiahnya apa bisa diganti pakai bahasa kita ya, misal vagina jadi jalan lahir
Istilah lain untuk nama-nama kemaluan menurut saya perlu dikenalkan π
Karena dari situ anak² bisa paham bahwa itu kata² yg tidak baik untuk dikatakan saat sedang bermain bersama teman lainnya.
Menurut drh. Winny Prameswari
Saya pernah baca di tulisan bu Elly (maaf... ini masih buka buku lagi nyari sumbernya pastinya), sebaiknya sejak awal gunakan saja istilah sebenarnya. Agar anak tidak rikuh/sungkan saat harus bertanya tentang seksualitas. Atau misalnya saat ada sesuatu yg terjadi, anak tidak sungkan bercerita kepada orangtuanya.
Dari mbak Emy Tri Dianasari
Ijin saran sebagai scientist.
Gunakan istilah yang benar.
Jawab dengan ilmiah.
Kadang yang bikin jawaban muter muter itu kita sendiri sebagai orang dewasa yang dulu waktu kecil dididik dengan berbagai bahasa tabu.
Penis ya penis.
Vagina ya vagina.
Payudara ya payudara.
Bayi keluar dari mana? Bayi keluar dari rahim perempuan yang sudah menikah. Bisa dari perut bisa juga dari vagina.
Ayah gendut, ada adiknya?
Tidak. Karena ayah tidak punya rahim
Kenapa ayah tidak punya rahim.
Alloh menakdirkan demikian. Ayah ditakdirkan punya hormon lain namanya testosteron. Itu untuk membuat ayah kuat agar menjaga bunda dan anak anak.
Jadi saat nanti ditanya kok bisa ada adik bayi ?
Karena seperti bunga. Ada bunga perempuan dan laki-laki. Makanya bisa ada buah. Kalau manusia ada sperma dari ayah dan telur dari bunda. Alloh takdirkan ketemu dengan ijin Alloh. Setelah menikah.
Kadang ayah : saya ganti keistimewaan laki laki yaitu testis. Dan ibu saya ganti indung telur
Berikan gambar. Organ interna yang di dalam perut.
Kalau ayah Edi. Saya tidak setuju pada beberapa bagian.
Di logika saya tidak masuk akal nonton blue film bareng anak anak. Atau mandi bareng anak anak.
Not make sense buat saya
Itulah mengapa saya agak berhati hati mencerna setiap pernyataan beliau di buku tersebut,
Tambahan dari mbak Laksmian
Saya nangkepnya urusan komunikasi (istilah bahasa yg digunakan, cara yg digunakan) ini gak ada ukuran A paling benar dan B itu salah..
sama hal nya kaya dalam parenting. Tiap kekuarga punya cara nya sendiri. Uniq, special case. Contoh lagi teknik belajar anak, ada aliran A, B, C. Cari refrensi yang kita anggap cocok. Tapi yang perlu disepakati, pembahasa. seksualitas itu harus ada.
#HariKe10
#Tantangan10Hari
#BunSayLevel11
#FitrahSeksualitas
#KuliahBundaSayangIIP