Pagar Nyandar
Pagar Nyandar Punya Sabia

Instagram

Tuesday, August 20, 2019

KETIKA ANAK BERTANYA (Frequently Asked Question (FAQ) dan cara menjawabnya

Pada diskusi terakhir, seru banget. Dalam presentasi kelompok 10, masing-masing anggota membuat 1 buah slide, yang menceritakan tentang pertanyaan-pertanyaan masing-masing anak tentang seksualitas 😊

Sebelum menampilkan bahasan diskusi, saya sharing dulu tentang pubertas anak saya Sissy. πŸ˜‰
Tahun lalu... saya nanya ke anak bungsu saya (satu-satunya perempuan), 
Apakah Sissy sudah tau haid itu apa? Karena dia ngga pernah nanya, 
eh rupanya sudah tau, dari temannya.

padahal saya sempat nanya-nanya ke teman-teman saya, anak saya kok belum dapat ya, usianya sudah lebih 12 tahun.. 
Saya agak tenang, karena jawaban para bibi menenangkan..

Usia 13 th 4 bulan, Sissy baru menstruasi,
Langsung bilang, ma nanti beliin Sissy pampers ya, Sissy haid. Sekarang pakai clodi mama dulu. (Saya pakai clodi 🀭enak panjang, dan bebas bocor)

Setelah itu tiap Sissy ke kamar mandi saya ikuti, saya ajarkan cara mencuci pembalutnya, saya selalu awasi kalo tingkahnya bermain agak kelewatan, saya kode, sedang haid jangan loncat-loncat dll...

🀭




Nah, dibawah ini adalah resume diskusi dengan kelompok 10, para anggotanya adalah :

1. Laksmi Anindyati
2. Laili Hidayati
3. Vina Aini Salsabila
4. Dewi Anggraini
5. Khaerunnisa
6. Melinda Selviana

Tema Diskusi :

Ketika Anak Bertanya (Frequently Asked Question (FAQ) dan cara menjawabnya)





Ini pertayaan dari anak² perempuan mbak Melinda.
Dan biasanya jawaban saya adalah karena ibu berdarah πŸ˜‚ kadang mereka penasaran, dan endingnya mengintip saat saya sedang membersihkan najis tsb.
Karena saya punya 3 putri, maka saya menjawabnya dengan sangat simple, yaitu nanti kalau anak² ibu sudah besar akan sama seperti ibu, tidak sholat karena berdarah di kemaluannya.

Alhamdulillah dengan jawaban ini anak² paham 😊



Ini pengalaman mbak Laili  dengan putanya,  Mas Ali usia 2 tahun 10 bulan.



Dari mbak Dewi Anggraini
ini juga pengalaman pribadi sama anak pertama dirumah. dulu pas hamil anak kedua, jawaban saya kayanya kurang memuaskan πŸ˜‚ krn saya cm jwb, kan mama perempuan ya bisa hamil πŸ™ˆ. pas hamil anak ketiga sekarang si kakak sempat menanyakan lagi, dan Alhamdulillah jawaban saya lebih baik 🀣




Pengalaman mbak Khaerunisa
Pertanyaan Fatih (2.5 tahun) sebenarnya mirip dengan Mbak Dewi, awalnya dia penasaran setiap melihat perut orang yang "berisi", pernah ayahnya juga dipegang perutnya, "perut ayah ada adik bayinya ya?


Lalu mulai penasaran, bagaimana adik keluar? 
Karena usianya masih 2.5 tahun, jadi saya sampaikan sesuai pemahaman nya saja.







Sebetulnya untuk penyebutan istilah, mesti blak-blakan sesuai nama ilmiahnya apa bisa diganti pakai bahasa kita ya, misal  vagina jadi jalan lahir

Istilah lain untuk nama-nama kemaluan menurut saya perlu dikenalkan 😁

Karena dari situ anak² bisa paham bahwa itu kata² yg tidak baik untuk dikatakan saat sedang bermain bersama teman lainnya.

Menurut drh. Winny Prameswari
Saya pernah baca di tulisan bu Elly (maaf... ini masih buka buku lagi nyari sumbernya pastinya), sebaiknya sejak awal gunakan saja istilah sebenarnya. Agar anak tidak rikuh/sungkan saat harus bertanya tentang seksualitas. Atau misalnya saat ada sesuatu yg terjadi, anak tidak sungkan bercerita kepada orangtuanya.

Dari mbak Emy Tri Dianasari
Ijin saran sebagai scientist.
Gunakan istilah yang benar.
Jawab dengan ilmiah.

Kadang yang bikin jawaban muter muter itu kita sendiri sebagai orang dewasa yang dulu waktu kecil dididik dengan berbagai bahasa tabu.

Penis ya penis.
Vagina ya vagina.
Payudara ya payudara.
Bayi keluar dari mana? Bayi keluar dari rahim perempuan yang sudah menikah. Bisa dari perut bisa juga dari vagina.

Ayah gendut, ada adiknya?
Tidak. Karena ayah tidak punya rahim
Kenapa ayah tidak punya rahim.

Alloh menakdirkan demikian. Ayah ditakdirkan punya hormon lain namanya testosteron. Itu untuk membuat ayah kuat agar menjaga bunda dan anak anak.

Jadi saat nanti ditanya kok bisa ada adik bayi ? 

Karena seperti bunga. Ada bunga perempuan dan laki-laki. Makanya bisa ada buah. Kalau manusia ada sperma dari ayah  dan  telur dari bunda. Alloh takdirkan ketemu dengan ijin Alloh. Setelah menikah.

Kadang ayah : saya ganti keistimewaan laki laki yaitu testis. Dan ibu saya ganti indung telur
Berikan gambar. Organ interna yang di dalam perut.
Kalau ayah Edi. Saya tidak setuju pada beberapa bagian. 
Di logika saya tidak masuk akal nonton blue film bareng anak anak. Atau mandi bareng anak anak.

Not make sense buat saya

Itulah mengapa saya agak berhati hati mencerna setiap pernyataan beliau di buku tersebut,



Tambahan dari mbak Laksmian 
Saya nangkepnya urusan komunikasi (istilah bahasa yg digunakan, cara yg digunakan) ini gak ada ukuran A paling benar dan B itu salah..

sama hal nya kaya dalam parenting. Tiap kekuarga punya cara nya sendiri. Uniq, special case. Contoh lagi teknik belajar anak, ada aliran A, B, C. Cari refrensi yang kita anggap cocok. Tapi yang perlu disepakati, pembahasa. seksualitas itu harus ada.



#HariKe10
#Tantangan10Hari

#BunSayLevel11
#FitrahSeksualitas
#KuliahBundaSayangIIP



Monday, August 19, 2019

PERAN LINGKUNGAN DAN PERLINDUNGAN DARI KEJAHATAN SEKSUALITAS



Dokumen by Grup 9

Dalam gambar diatas, terbukti bahwa rumah, keluarga dan sekolah, semuanya berperan dalam mencegah kekerasan seksual. Saling menjaga komunikasi produktif, dan relasi yang harmonis. Saling beririsan.

Membangun keterbukaan orangtua dengan anak sangat penting, karena kadang anak lebih terbuka dengan teman-temannya daripada orangtuanya sendiri. 
Orangtua kadang merasa semua baik-baik saja... Anaknya tetap berprestasi di sekolah, banyak ikut kegiatan... padahal bisa jadi si anak sedang menyembunyikan rahasia yang hebat tentang dirinya.

Karena orangtua tidak menyamakan frekuensi. Si anak baru memulai cerita, orangtua sudah cerewat atau bahkan naik pitam. Menjadikan anak trauma dan merasa tidak  nyaman.
Ada rasa ketakutan nanti jadi dilarang ini itu,..dst. Atau dibandingkan dengan zamannya dulu... Padahal mungkin anak ingin diskusi lebih jauh awalnya...
Nah...kalo cerita ke temen kan ,jad pendengar yang enak...dan tidak  menghakimi...





Kekerasan yang terjadi dari lingkungan terdekat yang lebih bikin traumatik.

Betapa kepercayaan kita hancur karena orang-orang terdekat yang mestinya melindungi kita.



Itu sebabnya hal ini yang perlu diantisipasi secara sinergis dari berbagai pihak (rumah, lingkungan, dan sekolah).
Dan tetap ya, penguatan di rumah tetap yang utama. 
Keluarga yang bahagia benar-benar bisa jadi tameng ampuh dengan banyaknya ancaman kejahatan di luar sana.



Membangun kedekatan dengan anak tentu harus dibarengi kesiapan dan pengetahuan yang luas. Karena tidak jarang pertanyaan-pertanyaan meluncur deras dari anak, yang kadang membuat orangtua kewalahan. 
Hehe... jadi pingin beli buku Ensexclopedia bu Elly Risman. Ah... segera laah...


#HariKe9
#Tantangan10Hari
#BunSayLevel11
#FitrahSeksualitas
#KuliahBundaSayangIIP

Sunday, August 18, 2019

PENYIMPANGAN SEKSUALITAS, PENCEGAHAB DAN SOLUSINYA

Jika ada pertanyaan, LGBT, Lesbian Gay Biseksual dan Transgender  (& Queer) itu fitrah atau penyimpangan? 
Jawaban dari orang normal, adalah penyimpangan.

Lesbian-Gay-Biseksual-Transgender dan Queer (LGBTQ) merupakan orientasi seksual yang pada awalnya muncul dari ketidakyakinan identitas gender pada diri seseorang. Identitas gender dapat diartikan sebagai cara seseorang merasa atau melihat dirinya, apakah sebagai perempuan, laki-laki, atau transgender.

Bisa juga karena salah gaul. Karena LGBT itu menular . Di dunia entertainment, banyak pemuda yang semula biasa aja, ketika menceburkan diri ke dunia entertainment, tak lama kemudian melambai deh...
Bahkan ada yg berpenampilan cewek. Pake wig dan sepatu high heels.

Tetapi, berbeda antara  transgender dengan transseksual. 
Kalo transgender alias waria, dia masih laki tulen yang berusaha berpenampilan wanita. Seperti pengamen... biasanya itu adalah profesi dan tuntutan ekonomi.. Ngamen dengan dandanan ala waria. 


Sedangkan transeksual itu orang yang tidak hanya merasa, tetapi sudah berganti kelamin, alias melakukan operasi ganti kelamin.

Nah, kalau misalnya kerabat dekat kita sendiri yang tersinyalir ada penyimpangan arah seksualitas, jadi banci atau LGBT, seharusnya langkah antisipasi, lebih diubah mindsetnya. Tentang apa itu LGBT dan bagaimana tuntunan agama. 
Kalau merasa itu bawaan genetik, maka harus  memandang kecenderungan itu sebagai ujian sebagaimana penderita tuna netra diuji kesabarannya dengan tidak bisa melihat.


Beberapa orang yang melambai dari kecil tetap (berusaha) normal hingga akhir, meski itu berarti penderitaan baginya di dunia. 

Baca disini: kaum-gay 

Pencegahan yang dilakukan adalah :

  1. Kenalkan pendidikan seksual sejak dini. Ajarkan bagian tbuh tertentu yang tidak boleh dilihat atau disentuh ama sekali oleh orang lain.
  2. Ajarkan anak selalu terbuka dengan rahasia yang dimilikinya, ciptakan hubungan erta agar anak merasa nyaman dan percaya.
  3. Curigai setiap orang yang suka memberi anak dengan mainan atau hadiah (salah satu cara pelaku kejahatan seksual memikat korbannya)
  4. Didik anak menolak bepergian dengan orang lain tanpa sepengetahuan dan seijin orang tua.
Solusinya :
  1. Berikan anak kegiatan positif (olahraga, berorganisasi, dll)
  2. Bentengi dengan keimanan yang kuat
  3. Kenali teman bergaul anak dan bangun resilience
  4. Bimbingan konseling dan terapi psikoterapis bagi penderita penyimpangan seksual
  5. Lakukan penjagaan fitrah seksualitas anak melalui pola asuh yang tepat dan komunikasi yang efektif (FBE).

#HariKe8
#Tantangan10Hari
#BunSayLevel11
#FitrahSeksualitas
#KuliahBundaSayangIIP




MENJAGA DIRI DARI KEJAHATAN SEKSUAL

Hari ini kelompok kami Grup 7 mendapatkan giliran presentasi. Saya kebagian tugas tampil presentasi. Menyampaikan materi, tentu saja rasanya nano-nano, deg-degan...
Padahal bukan berdiri maju didepan audiens lo haha... yah... begitulah...




Kami yang tergabung di dalam grup 7, sebagai berikut :
         
          1. Tahiyatur Ratih  :  sebagai ketua kelompok
          2. Reta Triastuty    :  sebagai moderator
          3. Evi Krisnawati    :  sebagai pembawa materi
          4. Adilah Ulfiati      :  sebagai team diskusi
          5. Kiki Lucky Lacanda : sebagai team diskusi




Ketua kelompok menyusun random acara 
18.00              share slide materi
20.00 - 20.15  korlan mulai oprak-oprak absen
20.15 - 20.20  moderator opening plus energizer kalo dan memperkenalkan satu-satu grup 7
20.20 - 20.25  pemateri share slide plus narasi
20.25 - 20.50  open tanya jawab
20.50 - 21.00  pemateri closing statement dengan menampilkan video atau video ditampilkan disela-sela diskusi

Baca disini : file presentasi

Ketika materi sudah saya bagikan, yang pertama saya rasakan adalah perasaan lega. Namun, ketika diskusi sudah dimulai, dan akhirnya mengalirlah kisah-kisah yang membuat haru biru.

Saya merasa tidak sanggup untuk memberikan komentar, ternyata membuka luka-luka lama beberapa member BunSay. Padahal dari slide yang saya bagikan adalah berkisar pada pencegahan yang diajarkan pada anak-anak.

Tetapi, dari berbagai kisah sedih tersebut, bisa diambil sisi positifnya, yaitu sebagai ajang cleansing, pemantik  untuk memaafkan masa lalu menurut mbak Ratih.

Nah, sebelum diskusi cenderung mengalir sebagai arena curcol, sekalian saya bagikan video yang mengajarkan anak-anak untuk bertindak sendiri sebelum ada orang dewasa yang menolong.

Latihan gerakan mengunci kedua kaki pelaku tindak kejahatan dengan kedua tangan dan kaki, sembari tetap berteriak minta tolong.
Gerakan yang sangat sederhana, namun diharapkan sangat membuat pelaku menjadi panik.




Diskusi kami tutup dengan menyampaikan kesimpulan sebagai berikut. 

Seringkali anak-anak yang jadi korban pelecehan, karena :
  - belum tau cara melindungi / menjaga diri
  - dianggap lemah dan tidak bisa melawan
maka, kuatkan pondasi iman anak, bekali dengan keberanian.

Miris kasihan gak tega dan rasa lainnya nggak akan merubah keadaan
  - Ayo bergerak
    Ambil gerakan pencegahan kejahatan seksual dari diri kita
  - Mulai gerakan dari yang paling bisa kita lakukan
  - Siapa tau, melalui kita satu dua tiga atau lebih kejahatan tidak tersalurkan

  - Jangan menahan kebaikan sementara kita mampu melakukannya


#HariKe7
#Tantangan10Hari
#BunSayLevel11
#FitrahSeksualitas
#KuliahBundaSayangIIP

Friday, August 16, 2019

PENGARUH MEDIA DIGITAL TERHADAP FITRAH SEKSUALITAS

Setiap zaman selalu memiliki tantangan dan kegelisahan yang harus dijawab. Pada zaman dulu kala, kita sibuk membahas dampak televisi terhadap anak-anak. Masa itu kini telah lewat. Kini, kita berada pada zaman yang sama sekali baru. Saat ini kita hampir tidak lagi bicara atau khawatir soal televisi, karena ada banyak hal yang lebih mengkhawatirkan memasuki era digital.

Era digital telah membawa suasana baru yang sangat berbeda dengan era sebelumnya. Perubahan dan pengaruh era digital dirasakan pada semua bidang kehidupan, secara positif maupun negatif.

Baca disini : Pengaruh Media Digital terhadap Fitrah Seksualitas Anak

Sebuah survei yang dilakukan UNICEF bersama para mitra, termasuk Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Universitas Harvard, menemukan, sebanyak 98 persen anak dan remaja mengaku tahu tentang internet, dan 79,5 persen anak dan remaja adalah pengguna internet. Masih ada sekitar 20 pesen responden yang tidak menggunakan internet, alasan utamanya, mereka tidak memiliki perangkat untuk mengakses internet, atau mereka dilarang orang tua untuk mengakses internet.

Tentu ada efek positif dan negatifnya.
Efek positif, membantu anak-anak terhubung dengan keluarga besar, mempelajari hal-hal baru, juga bisa membantu untuk memotivasi anak agar lebih baik.


Efek negatif, luasnya medsos membuat anak tidak terkontrol informasi dan aksesnya. Kemuadian cyber bullying, dan mempengaruhi kesehatan otak anak dan lebih banyak waktu untuk media digital daripada dengan orangtuanya.

Yang sebaiknya dilakukan oleh orang tua adalah, mendampingi anak ketika menggunakan media digital. Jika ada hal-hal negatif, maka orang tua memberikan nasehat kepada anak dengan penjelasan yang membangun nilai moral anak.


#HariKe6
#Tantangan10Hari
#BunSayLevel11
#FitrahSeksualitas
#KuliahBundaSayangIIP


Thursday, August 15, 2019

PENTINGNYA AQIL BALIGH SECARA BERSAMAAN


Tanda aqil baligh seorang anak laki-laki dan perempuan, sempurnanya adalah diusia 15 tahun, dengan menggunakan perhitungan kalender hijriah atau qamariyah. Meskipun sebelumnya tidak mengalami tanda-tanda baligh biologis.

Tanda aqil baligh, mimpi basah bagi anak laki-laki. Dan haid / menstruasi bagi anak perempuan.



Namun, pada kenyataanya, anak yang sudah baligh belum tentu sudah tumbuh aqilnya. Nabi muhammad SAW, sudah aqil baligh sejak usia 12 tahun. Diusia itu Nabi sudah diajak oleh pamannya berniaga ke Syam.

Sedangkan sekarang ini, kita sering terlambat menyadari, fenomena terlambatnya aqil dari baligh sudah sedemikian parah. Generasi X bertransisi menjadi Y dan kini muncul generasi akir zaman yang kita sebut generasi Z.
Mereka yang lahir di tahub 2000 tumbuh cepat dan spektakuler.

Remaja baligh tanpa aqil ini amat rentan terhadap kesulitan. Mereka biasa dilayani dan diberi kemudahan oleh orangtua dan gadgetnya. Emosi tidak terkontrol, mudah stress, sering ambil jalan pintas, malas, dan apatis terhadap lingkungan dan masa depan. Remaja semacam ini menjadi sasaran empuk mafia kerusakan: narkoba, geng motor, free sex, Lgbt, sampai atheisme.
Na'udzubillahimindzalik.

Solusinya adalah Karakter ditularkan, tidak bisa diajarkan, yang bisa benar-benar tulus adalah kedua orang tua di rumah.
Mengembalikan / mendekatkan kepada peran ayah Dan bundanya

Mengembalikan peran Ayah

✓Man of vision and Mission
✓Penanggung jawab
✓Konsultan pendidikan
✓Pembangun sistem berfikir
✓Penegak Profesionalisme
✓Supplier maskulinitas
✓The person of tega

Mengembalikan peran Bunda

✓Pelaksana harian pendidikan
✓Person of Love and Sincerity
✓Sang harmoni dan Sinergi
✓Pemilik moralitas dan nurani
✓Supplier feminitas
✓Pembangun hati dan rasa
✓Berbasis pengorbanan

✓Sang pembasuh luka


#HariKe5
#Tantangan10Hari
#BunSayLevel11
#FitrahSeksualitas
#KuliahBundaSayangIIP

Wednesday, August 14, 2019

PERAN AYAH DALAM PENGASUHAN UNTUK MEMBANGKITKAN FITRAH SEKSUALITAS

Dari Abdullah, Nabi ο·Ί bersabda:
Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya, dan ia pun akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya dan ia juga akan dimintai pertanggungjawabannya. Sungguh setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya.

Ayah harus berperan sebagai role model bagi anak, untuk belajar ketegasan dan kuat untuk menolak segala hal negatif yang ditawarkan oleh lingkungan luar atau teman sebayanya.

Bagi anak perempuan, ayah adalah cinta pertamanya. Bagi anak laki-laki, ayah adalah super hero pertamanya, idola pertamanya.

Jika ayah tidak hadir secara emosi, anak  (remaja) sering kali mendapatkan peer pressure. 
Peer pressure adalah tekanan teman sebaya yang seringkali dialami para remaja. Saat usia ini anak seakan lebih mendengarkan perkataan teman sebaya daripada perkataan orang tua, menuruti nasihat teman sebaya daripada nasihat gurunya. Lebih parah lagi, mereka mengikuti prinsip hidup teman sebaya daripada prinsip hidup imannya (ajaran agama).
Karena dia ingin tetap diterima diantara teman sebayanya.

Anak-anak saya pernah mengalami peer pressure. Namun karena kami cepat merespon, keadaan seperti itu tidak berlangsung lama. 
Kami selalu mendukung dan menasihati, 
Selama kalian punya skill dan tetap dijalur positif, jangan ragu dan jangan takut tidak punya teman saat ini. Teman-teman pasti akan mencari kalian disaat kalian dibutuhkan.



#HariKe4
#Tantangan10Hari
#BunSayLevel11
#FitrahSeksualitas
#KuliahBundaSayangIIP